Wisata Budaya Saijaan di Kotabaru bukan sekadar festival tahunan, melainkan juga menjadi wadah untuk menampilkan kekayaan budaya dan seni masyarakat lokal. Kegiatan ini menyuguhkan berbagai atraksi khas yang dipadukan dengan tradisi setempat, menciptakan pengalaman yang autentik dan berkesan.
Lebih dari sekadar hiburan, festival ini berperan penting dalam mendorong pertumbuhan budaya, memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan, serta menjaga kelestarian warisan leluhur agar tetap hidup dan tidak tergerus oleh zaman.

Sejarah Budaya Saijaan Sebagai Destinasi Wisata Budaya di Kalimantan
Budaya Saijaan telah digagas sejak tahun 2013 oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kotabaru. Nama Saijaan berasal dari bahasa Banjar, yang berarti seiya-sekata, sejalan, setujuan, mencerminkan harapan agar masyarakat dari berbagai latar belakang etnis dapat hidup dalam harmoni dan persatuan.
Salah satu acara unggulan dalam festival ini adalah Magic From The Sea, yang menampilkan keragaman budaya masyarakat Kotabaru dalam satu panggung. Pertunjukan ini menjadi simbol dari semangat Saijaan, yakni menyatukan keberagaman dalam satu tujuan bersama.
Festival Sajiaan ini mengusung tema “Kotabaru Gerbang Nusantara”, sebagai bentuk upaya untuk mempromosikan wilayah tersebut sebagai destinasi budaya dan wisata unggulan. Melalui pertunjukan seni yang memukau dan atraksi budaya yang autentik, acara ini juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan ekonomi lokal. Selain memperkuat identitas budaya, festival ini turut berperan dalam meningkatkan UMKM serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Ragam Budaya atau Atraksi yang Ditampilkan Dalam Acara
Festival Budaya Saijaan juga menjadi ajang untuk menampilkan berbagai keahlian masyarakat lokal yang sarat akan nilai budaya dan seni. Setiap pertunjukan yang ditampilkan mencerminkan kekayaan tradisi yang dimiliki daerah tersebut, mulai dari tarian, musik, hingga kerajinan khas yang jarang dikenal oleh masyarakat luar Kalimantan.
Melalui festival ini, publik diperkenalkan pada beragam bentuk seni tradisional yang mungkin selama ini belum mendapat sorotan luas. Hal ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga memperluas wawasan masyarakat tentang keragaman budaya Indonesia yang tersembunyi dan penuh potensi untuk terus dikembangkan serta dilestarikan.
Selamatan Leut atau Magic From The Sea
Salah satu acara paling populer dalam Festival Budaya Saijaan berasal dari tradisi adat Suku Bajau Samah. Dalam ritual ini, seorang tokoh adat yang disebut Sandro melakukan prosesi penancapan tongkat ke laut hingga dipercaya air laut berubah menjadi tawar.
Tradisi tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur sekaligus doa bagi keselamatan para nelayan sebelum melaut. Selain memiliki nilai spiritual, ritual ini juga menjadi simbol kuat hubungan harmonis antara manusia dan alam, serta memperlihatkan kekayaan budaya maritim masyarakat pesisir Kotabaru.
Titi Tali
Salah satu atraksi unik dalam Festival Budaya Saijaan adalah Titi Tali, permainan tradisional khas Kotabaru yang sarat makna kebersamaan dan kekompakan. Permainan ini biasanya dijadikan perlombaan, sekaligus pertunjukan yang menghibur pengunjung.
Mengutip Channel YouTube Alvian Zainal Abidin, Titi Tali dimainkan dengan menggunakan seutas tali yang diikat kuat pada dua tiang hingga membentang di atas permukaan air. Permainan ini diiringi alunan gamelan yang menambah suasana meriah. Peserta akan berjalan melewati tali tersebut satu per satu. Karena tali berada di atas air, ketidakseimbangan sedikit saja akan membuat peserta tercebur. Hal itu menjadikan permainan ini menantang sekaligus mengundang tawa penonton.
Atraksi ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memperkenalkan kembali permainan rakyat yang mengandung nilai kerja sama, keseimbangan, dan ketangkasan, yang menjadi bagian dari identitas budaya lokal.
Seni Musik dan Tari
Festival Budaya Saijaan menampilkan berbagai pertunjukan hasil kolaborasi lintas suku dan budaya. Seperti Banjar, Jawa, Bugis, Dayak, serta kelompok etnis lainnya yang mendiami Kotabaru. Kolaborasi ini menjadi simbol persatuan dalam keberagaman, sejalan dengan semangat Saijaan yang berarti seiya sekata dan sejalan.
Salah satu kekayaan budaya yang turut ditampilkan adalah musik tradisional Alahai, khas dari Suku Bajau Samah, yang memiliki irama lembut dan sarat makna kehidupan masyarakat pesisir. Selain itu, pertunjukan Tari Tombak Bajau juga menjadi bagian penting dalam festival ini. Tarian tersebut menggambarkan semangat dan keberanian masyarakat Bajau, serta turut memperkaya ragam pertunjukan seni yang ditampilkan.
Saijaan Expo atau UMKM dan Ekonomi
Festival Budaya Saijaan menyediakan area khusus bagi pengunjung yang ingin melihat atau membeli hasil kerajinan tangan masyarakat lokal. Berbagai produk kreatif hingga kuliner khas Kotabaru ditampilkan sebagai bentuk promosi budaya sekaligus peluang pengembangan wirausaha lokal. Adanya ruang ini membuka kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Pawai Budaya dan Fashion Karnaval
Salah satu atraksi yang menarik perhatian adalah pawai budaya dan fashion karnaval. Acara ini menampilkan beragam busana adat, kostum profesi, hingga gaya berpakaian modern yang diikuti oleh berbagai kabupaten di Kalimantan Selatan. Suasana semakin meriah dengan iringan drum band anak-anak yang menambah semangat sepanjang parade berlangsung.
Tari Bagedek Baimbai
Bagian puncak dari Festival Budaya Saijaan adalah pertunjukan kolosal Tari Bagedek Baimbai, yang melibatkan ribuan penari secara serentak. Aksi ini pernah mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan menjadi daya tarik utama bagi pengunjung. Selain menonjolkan kekompakan, pertunjukan ini juga memperlihatkan identitas budaya yang kuat dan penuh semangat gotong royong.
Lokasi dan Dampak dari Saijaan
Festival ini dilaksanakan di tiga lokasi utama, yaitu:
- Taman Siring Laut, sebagai pusat pertunjukan dan parade utama.
- Pantai Gedambaan, tempat berlangsungnya sejumlah kegiatan pendukung.
- Rampa Berkah, yang turut menjadi titik penting dalam penyelenggaraan acara.
Dampak dari kegiatan ini sangat positif, terutama dalam meningkatkan kunjungan wisata ke Kotabaru. Festival ini mendorong pertumbuhan UMKM serta memperkuat sektor ekonomi kreatif. Selain berdampak pada ekonomi lokal, festival ini juga menjadi ruang pertemuan antarbudaya yang memperkuat persatuan lintas etnis.
Festival Budaya Saijaan bukan hanya menjadi ajang pertunjukan seni, tetapi juga simbol persatuan dan penggerak ekonomi masyarakat lokal. Dengan dukungan pemerintah daerah, festival ini memberikan manfaat besar bagi pelaku usaha kecil, memperkuat identitas budaya, serta menjadikan Kotabaru sebagai salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Kalimantan Selatan. /zella