Museum Balanga Kalimantan Tengah, Menelusuri Kearifan Lokal Suku Dayak

Posted on

Siapa bilang, jika wisata edukasi dan sejarah tidak begitu menarik? Tampaknya, anggapan tersebut bisa dipatahkan setelah mengunjungi Museum Balanga Kalimantan Tengah. Tempat wisata ini memamerkan sejumlah benda peninggalan bersejarah yang cukup lengkap dan menarik untuk diulas. 

Museum Balanga Kalimantan Tengah
Wikipedia

Daya Tarik Museum Balanga Kalimantan Tengah

Museum Balanga menampilkan beberapa peninggalan sejarah dari Kalimantan Tengah, khususnya Suku Dayak. Tempat wisata ini memiliki koleksi melimpah yang ditata sedemikian rupa, sehingga pengunjung tidak akan bosan saat menyaksikannya. 

Sekilas Tentang Museum Balanga

Museum Balanga diresmikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan, GVH Vooger pada tahun 1973 silam. Seiring berjalannya waktu, bangunan ini resmi menjadi milik UPT. Saat ini, Museum Balanga berada di bawah pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah.

Museum Balanga sendiri digunakan sebagai tempat pengembagan pendidikan Suku Dayak. Dalam hal ini, museum menjadi tempat yang lengkap untuk mendokumentasikan aneka benda bersejarah.

Gedung museum mengandung nilai budaya tinggi, mendokumentasikan sumber daya alam, mengumpulkan berbagai data, serta melakukan pengadaan aneka benda tersebut untuk kemudian dipamerkan. Dilihat dari segi aktivitas, terlihat jelas bahwa museum berfungsi sebagai tempat pendidikan. 

Tidak hanya untuk pelajar saja, Museum Balanga juga dibuka secara umum. Seluruh masyarakat hingga wisatawan asing pun bebas belajar tentang sejarah Kalimantan Tengah.

Melansir dari kanal Youtube Pahayak Riwut, tiket Museum Balanga Kalimantan Tengah cukup murah. Di dalam gedung, terdapat banyak benda bersejarah yang lengkap dengan penjelasan di setiap koleksinya. Ada pula jimat bernama “Penyang” dan senjata khas Dayak, seperti mandau dan pedang. Museum juga menampilkan benda-benda penting yang digunakan dalam upacara adat Tiwah. 

Menampilkan Suasana Tradisional yang Kental

Museum Balanga menawarkan daya tarik utama yang terlihat jelas saat pertama kali memasuki bangunannya. Ruang pameran ini memanjakan pengunjung dengan suasana tradisional yang sangat kental. 

Di dalam gedung, terdapat peralatan tradisional khas dari Suku Dayak. Bahkan, di ruangan ini pengunjung bisa mengenal sejarah awal kehidupan Dayak hingga mati. 

Tidak jauh dari lokasi pertama, terdapat sejumlah alat untuk melangsungkan upacara adat. Berbagai alat yang ada tertata rapi sehingga bisa dilihat dengan seksama. 

Miniatur dari Rumah Betang

Museum Balanga Kalimantan Tengah menyajikan miniatur dari Rumah Betang. Miniatur ini memberikan gambaran jelas soal hunian tradisional khas dari Suku Dayak. Hunian tersebut tampak memanjang dan memiliki bentuk rumah panggung yang terlihat begitu megah. 

Senjata Konflik Etnis Sampit

Museum Balanga menyajikan ribuan senjata sitaan yang digunakan saat konflik etnis Sampit terjadi. Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 2001 yang berlangsung menegangkan. 

Konflik yang terjadi berhasil mencatat sejarah baru dan terus diperbincangkan tanpa henti. Meskipun waktu telah berlalu, senjata sitaan tersebut menjadi saksi bisu tatkala terjadinya perang. 

Museum Balanga juga menawarkan perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup lengkap. Di tempat ini, pengunjung bisa mengulik sejarah dan informasi terkait Suku Dayak secara detail. 

Lokasi Museum

Tertarik untuk mengunjungi Museum Balanga? Pengunjung dapat langsung meluncur ke Jalan Tjilik Riwut KM 2.5 saat bertolak dari Bundaran besar Palangkaraya. 

Lokasi museum cukup mudah ditemukan. Kepopuleran museum memudahkan pengunjung untuk sampai ke lokasi tujuan, baik dengan memanfaatkan teknologi smartphone maupun bertanya kepada masyarakat sekitar. 

Museum Balanga Kalimantan Tengah menjadi rekomendasi tepat bagi pengunjung yang ingin mempelajari soal kebudayaan Suku Dayak. Bangunan gedung ini bisa memberikan informasi secara jelas dan detail soal barang-barang peninggalan penting pada masa lampau. /Siti